Pegiat Media Sosial, Denny Siregar, Membuat Peringatan Serius tentang Potensi Pilpres 2024
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial (Medsos), Denny Siregar, mengeluarkan peringatan serius terkait potensi peristiwa yang dapat terulang pada Pemilihan Presiden (Pilpres).
Denny membandingkannya dengan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 yang penuh gejolak.
“Pilgub DKI 2017 adalah sebuah contoh,” ujar Denny dalam keterangannya di aplikasi X @DennySiregar7, Sabtu (13/1/2024).
Menurut Denny, perbandingan ini memiliki relevansi khusus karena pada Pilgub DKI Jakarta 2017, survei menunjukkan tingginya elektabilitas Ahok di putaran pertama.
Namun, situasinya berubah drastis di putaran kedua, di mana Anies Baswedan yang awalnya berada di posisi survei terendah, akhirnya muncul sebagai pemenang.
“Ahok yang surveynya selalu tinggi di putaran pertama, akhirnya ambrol di putaran kedua oleh Anies yang sejak pertama surveynya paling bawah,” Denny menuturkan.
Denny Siregar memberikan peringatan agar tidak mengabaikan potensi perubahan dramatis dalam elektabilitas kandidat.
Dia menegaskan bahwa hasil survei pada putaran pertama tidak selalu mencerminkan hasil akhir.
Pegiat Media sosial ini menyoroti pentingnya masyarakat memahami dinamika politik yang dapat terjadi selama kampanye dan memberikan perhatian khusus pada pergeseran dukungan elektoral di putaran kedua.
“Ini yang ditakutkan istana makanya mereka harus finish di satu putaran,” tukasnya.
Blak-blakan, Denny menyebut jika Pilpres 2024 lanjut pada putaran kedua, maka kemungkinan besar Prabowo-Gibran akan mengalami kekalahan.
“Karena putaran kedua, kemungkinan besar Prabowo kalah,” tandasnya.