Berita  

PPATK Mengungkap Aliran Dana Sebesar Rp195 Miliar dari Luar Negeri ke Bendahara Partai Politik, Mahfud MD: Langsung Tindak Tegas

FAJAR.CO.ID, SAMPANG — Aliran dana dari luar negeri kepada partai politik pada tahun 2023 meningkat dibanding tahun 2022. Kondisi ini diungkapkan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Calon Wakil Presiden RI nomor urut 3 di Pilpres 2024, Mahfud MD, merespons laporan dari PPATK terkait temuan aliran dana sebesar Rp 195 miliar dari luar negeri ke 21 rekening bendahara partai politik.

Mahfud menyatakan bahwa temuan ini telah ditindaklanjuti oleh PPATK dan dilaporkan kepada penegak hukum. “Sudah ditindaklanjuti oleh PPATK, dilaporkan ke KPK, kejaksaan, dan kepolisian,” kata Mahfud setelah mengunjungi Pondok Pesantren Nahdlatut Thullab, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Kamis (11/1).

Mahfud, yang juga merupakan menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan (menko polhukam), berharap agar ketiga lembaga tersebut dapat bekerja dengan baik tanpa terpengaruh oleh intrik politik. “Kita tunggu dan kita berharap KPK, kejaksaan, dan kepolisian tidak terpengaruh oleh politik. Kalau memang ada (pengaruh politik), sikat saja,” ungkapnya.

Mahfud mengatakan bahwa pihaknya menyerahkan temuan tersebut kepada KPK, meskipun jumlah transaksi pada tahun 2023 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2022. “Ya, sudah, nanti biar diolah oleh KPK,” kata mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Sebelumnya, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, pada Rabu (10/1), mengungkapkan temuan terkait penerimaan dana senilai ratusan miliar rupiah yang berasal dari luar negeri melalui transaksi rekening bendahara 21 partai politik sepanjang 2022—2023.

Dalam temuan PPATK, Ivan menyebutkan bahwa terdapat 8.270 transaksi dari 21 partai politik pada tahun 2022.

Exit mobile version