Berita  

Anies menilai kinerja Kemhan di bawah Prabowo dengan nilai 11 dari 100

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menjadi pusat perhatian dalam debat ketiga Pilpres di Istora Senayan, Minggu (7/1/2024) malam.

Pada debat tersebut, tema yang dibahas adalah Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional (Globalisasi, Geopolitik dan Politik Luar Negeri).

Awalnya, Anies menyatakan penghargaan yang tinggi harus diberikan kepada para TNI-POLRI yang telah banyak bekerja untuk Indonesia.

“Para tentara dan polisi kita telah bekerja luar biasa di lapangan. Kita harus memberikan rasa hormat dan terima kasih karena mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sulit dan berat,” ujar Anies dalam debat tersebut, menanggapi jawaban dari Ganjar.

Namun demikian, kata Anies, dalam hal kebijakan, situasi saat ini sangat jauh berbeda dari masa kepemimpinan Presiden sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Tetapi dalam hal kebijakan, menurut saya lebih buruk, karena saat kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kenaikan gaji terjadi sebanyak sembilan kali,” ucapnya.

Anies juga mengungkapkan bahwa selama masa Presiden Jokowi dan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan, kenaikan gaji TNI hanya tercatat sebanyak tiga kali.

“Selama masa ini hanya naik sebanyak tiga kali. Dan akan naik lagi tahun depan, mungkin karena menjelang pemilihan umum,” katanya.

Namun di sisi lain, kata dia, kesejahteraan mereka tidak dipikirkan dengan serius. Tunjangan kinerja hanya 80 persen.

“Melihat Kementerian Keuangan, PUPR, dan para menteri yang berusaha meningkatkan tunjangan kinerja mereka,” tambahnya.

Menyinggung peralatan alutsista yang sudah tua, menurut Anies, ada risiko keselamatan yang harus ditanggung para prajurit TNI. Oleh karena itu, hal tersebut harus mendapat perhatian khusus.

Exit mobile version