Jika terpilih sebagai Presiden RI, Anies Baswedan berjanji untuk menambah jumlah kosa kata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dalam waktu 5 tahun, calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan ini menargetkan jumlah kosa kata mencapai 250 ribu.
Anies Baswedan, yang merupakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, menyebut bahwa Indonesia saat ini hanya memiliki 110 ribu kosa kata. Ia bahkan membandingkannya dengan Jepang yang memiliki 250 ribu kosa kata, Jerman dengan 330 ribu, dan Arab dengan 12 juta kosa kata.
“Nah saya melihat Bahasa Indonesia harus diperkaya dan itu bisa dipercepat. Jadi 150 ribu, lalu 200 ribu, 250 ribu. Jadi saya berharap bisa mencapai angka 250 ribu dalam waktu lima tahun ke depan. Sehingga Indonesia lebih kaya,” kata Anies Baswedan di Tugu Kesenian Kuntstring, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (26/10/2023).
Namun, gagasan Anies ini bertentangan dengan pendapat Susi Pudjiastuti. Menurut Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini, kosa kata bahasa Indonesia justru harus dikurangi.
“Menurut saya justru harus dikurangi. Dulu di KKP saya larang pemakaian kata-kata bersayap,” jelas Susi melalui akun pribadinya pada Sabtu (28/10/2023).
Kritik dari Susi ini bukan tanpa dasar. Berdasarkan pengalamannya selama 5 tahun menjabat sebagai menteri, pemakaian kata-kata bersayap malah menghasilkan banyak anggaran yang tidak bisa digunakan. Bahkan, banyak divisi di KKP yang tidak lagi diperlukan sehingga harus dibubarkan.
Dengan demikian, Anies Baswedan dan Susi Pudjiastuti memiliki pandangan yang berbeda mengenai pemutakhiran kosa kata dalam Bahasa Indonesia.
