FAJAR.CO.ID, BALIKPAPAN– Debat Pertama Pilkada Balikpapan yang mengangkat tema Hukum, SDM, dan Birokrasi ini diadakan di Novotel Balikpapan pada 23 Oktober 2024 dan disiarkan secara langsung oleh KompasTV. Pasangan calon bersaing dalam mempertahankan argumen, pendapat, visi, dan misi mereka untuk Balikpapan.
Namun, para pengamat menilai pasangan calon Nomor 3, yaitu Muhammad Sabani – Syukri Wahid dianggap kurang memiliki prestasi dan belum mampu meyakinkan pemilih dalam debat putaran pertama Pilkada Balikpapan.
Kurangnya Penjelasan yang Konkret
Dalam debat, Muhammad Sabani dan Syukri Wahid tidak mampu memberikan penjelasan yang jelas mengenai visi mereka dalam bidang hukum.
“Kedua calon nampak kesulitan dalam menjelaskan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan penegakan hukum di Balikpapan, yang menjadi perhatian utama masyarakat,” kata analis politik dari Universitas Mulawarman, Dr. Fitriani.
Hal ini membuat pemilih meragukan kemampuan mereka dalam menangani masalah hukum yang ada.
Isu Sumber Daya Manusia
Di bidang SDM, Sabani dan Syukri juga dinilai tidak memiliki program inovatif. Masyarakat berharap adanya inisiatif yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan bagi generasi muda.
Namun, mereka gagal menjelaskan strategi yang jelas dalam menghadapi tantangan tersebut selama debat.
“Tidak ada solusi yang ditawarkan untuk meningkatkan kualitas SDM, padahal ini adalah salah satu isu penting bagi pemilih,” ungkap pengamat dari Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Reformasi Birokrasi yang Belum Terlihat