portalberitamerdeka.com portal berisi berita harian di indonesia termasuk geo politik seperti paslon prabowo subianto
Berita  

Pengamat Menyatakan Pj Gubernur DKI Tidak Mampu Bekerja, Bachrum Ahmadi: Heru Lebih Efektif Dalam Menghilangkan Karya Anies

Pengamat Menyatakan Pj Gubernur DKI Tidak Mampu Bekerja, Bachrum Ahmadi: Heru Lebih Efektif Dalam Menghilangkan Karya Anies

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Para pengamat menilai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tidak kompeten dalam menjalankan tanggung jawabnya.

Hal ini menjadi perhatian Pegiat Media Sosial Bachrum Ahmadi. Bachrum membantah klaim bahwa Heru tidak kompeten dalam bekerja.

“Siapa bilang Heru tidak kompeten dalam bekerja,” ungkapnya seperti yang dikutip dari fajar.co.id pada Senin (6/5/2024).

Meskipun demikian, Bachrum Achmadi mengatakan pernyataannya sebagai sindiran. Menurutnya, Heru bekerja untuk menghilangkan capaian Anies Baswedan selama menjabat Gubernur DKI Jakarta.

“Heru bekerja untuk menghapus karya Anies bos!” katanya.

Selain Bachrum, Pendiri Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Hendri Satrio juga memberikan tanggapannya terkait kinerja Heru.

Namun, bukan membela Heru, Hendri Satrio malah mengajukan pertanyaan sindiran.

“Kenapa tidak kompeten dalam bekerja, maaf ya, apa benar Heru bekerja?” ujarnya seperti yang dikutip dari fajar.co.id pada Minggu (5/5/2024).

Heru awalnya disebut tidak kompeten dalam bekerja oleh Pengamat Sosial Politik Indra Charismiadji. Indra menyebut ada tiga hal yang membuatnya prihatin melihat situasi Jakarta saat ini.

Pertama, banjir, Indra menyatakan bahwa selama Heru menjabat, banjir semakin parah. Menurutnya, itu terjadi karena Heru tidak secara tepat menangani banjir untuk memastikan agar banjir surut.

Kedua, Indra menyoroti banyaknya alat kontrasepsi yang tersebar di Riang Terbuka Hijau di Jakarta. Ia mengatakan hal tersebut tidak pernah terjadi selama Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Ketiga, Indra mempertanyakan keputusan penghapusan jalur sepeda. Menurutnya, keputusan tersebut hanya menyebabkan kemacetan. (Arya/Fajar)