FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Serangan fajar menjadi hal yang hampir tak terpisahkan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia. Meski jelas-jelas melanggar hukum, namun praktiknya belum bisa ditangani dengan tuntas.
Bahkan, serangan fajar sudah dinormalisasi sebagian orang. Apa itu serangan fajar dan apa saja jenis-jenisnya? Berikut ulasannya.
Serangan fajar diambil dari istilah militer. Artinya, menyerang pada pagi buta.
Di dalam dunia militer, tentara biasanya menyergap dan menguasai daerah target secara mendadak di waktu tersebut.
Kini, praktik itu diadopsi saat Pemilu oleh para kontestan atau timnya. Alasannya tak lain karena tingkat keberhasilan yang dinilai efektif.
Malpraktik pemilu tersebut umumnya menyasar dua jenis pemilih yaitu pemilih inti (core voter) dan pemilih mengambang (swing-voter). Biasanya, serangan ini dilakukan pada pemilih yang kedua.
Di Indonesia, ada tiga jenis serangan fajar berdasarkan bentuknya.
- Uang
Penggunaan uang ini paling umum dilakukan. Baik oleh para tim sukses calon legislatif atau calon pemimpin kepada para pemilih.
Nilainya pun beragam. Mulai Rp 25 ribu sampai ratusan ribu. Uang ini biasanya dimasukkan ke dalam amplop atau diserahkan langsung.
- Sembako
Selain uang, Sembilan Bahan Pokok atau Sembako juga kerap digunakan untuk serangan fajar. Lazimnya, kemasan sembako biasanya diselipkan identitas orang yang memberikan.
- Barang rumah tangga
Serangan fajar bukan sekadar pemberian sembako dan uang. Di beberapa kasus, ada yang memberikan barang kebutuhan rumah tangga.
Misalnya, sabun cuci piring, sabun mandi, dan sebagainya. Sama dengan sembako, biasanya pemberian barang rumah tangga disertai identitas pemberi.
