Loyalis Capres Nomor 3, Denny Siregar, mengatakan bahwa pihak Istana tidak ingin mengulangi kejadian Pilkada DKI Jakarta 2017 dalam Pilpres 2024.
“Pilgub DKI 2017 adalah sebuah contoh,” kata Denny Siregar, di Akun Platform X, Jumat, dikutip Jumat, (19/1/2024).
Dia menyebut Pilkada DKI 2017 kala itu, survei Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang merupakan calon gubernur DKI selalu menempati urutan tertinggi di setiap survei putaran pertama.
Namun akhirnya kalah di putaran kedua oleh Anies Baswedan yang selalu memiliki survei yang rendah.
“Dimana Ahok yang surveynya selalu tinggi di putaran pertama, akhirnya ambrol di putaran kedua oleh Anies yang sejak pertama surveynya paling bawah,” jelas pegiat media sosial ini.
Menurutnya, itulah yang ditakuti oleh Paslon nomor 2, Prabowo-Gibran. Dia memprediksi Prabowo-Gibran yang surveinya selalu tinggi akan kalah di putaran kedua.
“Ini yang ditakutkan istana makanya mereka harus finish di satu putaran. Karena putaran kedua, kemungkinan besar Prabowo kalah karena pembelahan dan keberanian orang-orang semakin membesar untuk melawan,” tandas produsen film Sayap-sayap Patah ini.
Diketahui, pilpres dua putaran memang selama ini lebih digaungkan oleh kubu Prabowo-Gibran. (selfi/fajar)