portalberitamerdeka.com portal berisi berita harian di indonesia termasuk geo politik seperti paslon prabowo subianto

Gibran Bukan Cawapres Politik Dinasti, Menurut Anis Matta AHY dan Puan Kurang Kualitasnya, Sehingga Kalah

Gibran Bukan Cawapres Politik Dinasti, Menurut Anis Matta AHY dan Puan Kurang Kualitasnya, Sehingga Kalah

Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta, telah menegaskan dukungan partainya terhadap Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo, sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Prabowo Subianto dalam pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Namun, menurut Anis, hal ini bukan berarti melanggengkan politik dinasti. Dalam demokrasi, keputusan akhir ada pada rakyat.

Contohnya adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Demokrat, dan Puan Maharani, Ketua DPP PDI Perjuangan. Keduanya juga dianggap sebagai kelanjutan dinasti politik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden RI ke-6, dan Megawati Soekarnoputri, Presiden RI-5.

Anis mengatakan bahwa AHY kalah dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Puan juga tidak dicalonkan sebagai calon presiden karena ini adalah urusan rakyat. Tidak peduli siapa orang tua mereka, baik itu anak presiden maupun anak biasa, semuanya setara di mata rakyat.

Anis menjelaskan bahwa dalam sistem demokrasi Pemilu, tidak ada politik dinasti. Semuanya setara dan bergantung pada rakyat, apakah figur tersebut diterima atau tidak. Sebagai contoh, Puan, yang merupakan anak Megawati, tidak dipilih oleh PDIP meskipun sudah melakukan kampanye dan membentuk Dewan Kolonel, karena pertimbangannya adalah elektabilitas.

Anis Matta juga menyampaikan bahwa tidak boleh ada diskriminasi usia dalam pemimpin, dan hak anak muda juga harus dihormati.