Survei: 90% Pasien Indonesia Menunda Layanan Kesehatan

Sebuah studi yang dilakukan oleh Prudential Indonesia dan Prudential Syariah bekerja sama dengan Economist Impact menemukan bahwa sebanyak 9 dari 10 pasien di Indonesia mengaku sering menunda perawatan atau mencari layanan kesehatan. Temuan survei berjudul Studi Prudential – Suara Pasien Indonesia: Terhimpit di antara Kebutuhan Perawatan, Biaya, dan Kejelasan Informasi juga menunjukkan bahwa hampir setengah dari pasien berulang kali menunda pengobatan. Chief Health Officer Prudential Indonesia, Yosie William Iroth, menyatakan betapa pentingnya sistem layanan kesehatan yang dapat mengurangi gangguan pada kehidupan sehari-hari, memberikan kepastian biaya sejak awal, dan menyediakan informasi yang andal serta mudah dipahami.

Yosie menambahkan bahwa kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan distribusi dokter yang belum merata menjadi tantangan tersendiri. Hal ini menyebabkan sebagian besar pasien merasa sulit untuk menemui dokter. Penundaan perawatan kesehatan dipengaruhi oleh tiga faktor utama, seperti kurangnya informasi kesehatan yang jelas, kekhawatiran mengenai biaya, dan prioritas keluarga di atas kesehatan pribadi.

Studi tersebut juga mengungkap bahwa banyak pasien mengandalkan jaring pengaman sosial, seperti keluarga, pinjaman, lembaga amal, dan crowdfunding, untuk menutupi biaya perawatan medis. Banyak masyarakat Indonesia masih menghadapi tantangan dalam mengakses layanan kesehatan, dengan sebagian besar responden menyebutkan bahwa ketenangan pikiran saat mencari layanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh kondisi sehari-hari.

Laporan ini merupakan bagian dari studi yang lebih luas yang dilakukan di empat negara, termasuk Indonesia, dan menginvestigasi pengalaman pasien dalam mengakses layanan kesehatan. Dengan adanya temuan ini, diharapkan bisa memberikan dorongan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.

Source link