Mendengkur Saat Tidur: Apakah Ini Tanda Bahaya Jantung?

Malam-malam kurang tidur dapat memiliki dampak serius bagi kesehatan jika terjadi secara rutin. Seringkali, kita tidak menyadari bahwa mendengkur bisa menjadi tanda peringatan besar untuk penyakit jantung. Profesor di Penn Medicine, Nithin Adappa, MD, menjelaskan bahwa dengkuran, yang sering dianggap sepele, sebenarnya disebabkan oleh getaran pada saluran napas bagian atas. Faktor-faktor seperti usia, konsumsi alkohol, hidung tersumbat, atau kelebihan berat badan dapat menyebabkan dengkuran tersebut.

Sleep apnea atau henti napas saat tidur adalah kondisi yang serius dan bisa menjadi penyebab dari dengkuran berat. Tanda-tanda lain dari sleep apnea termasuk terbangun di malam hari dengan perasaan terengah-engah, kantuk berlebihan di siang hari, dan periode henti napas yang dicatat oleh pasangan tidur. Diperkirakan sekitar 30 juta orang di AS menderita sleep apnea, tetapi hanya sebagian kecil yang terdiagnosis.

OSA, atau obstructive sleep apnea, terjadi saat saluran napas menyempit atau tersumbat saat tidur. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah, yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk risiko penyakit jantung. Penelitian telah menunjukkan bahwa OSA dapat meningkatkan risiko gagal jantung hingga 140 persen dan stroke sebesar 60 persen.

Jika dengkuran mengganggu atau terdapat tanda-tanda sleep apnea, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin akan merekomendasikan studi tidur (polisomnogram) untuk mendiagnosis sleep apnea. Penggunaan alat CPAP adalah salah satu penanganan pertama yang umum direkomendasikan. Selain itu, pengobatan alami seperti mengurangi konsumsi alkohol, tidur miring, atau mengobati hidung tersumbat juga dapat membantu. Penurunan berat badan juga sangat dianjurkan sebagai salah satu pengobatan untuk OSA. Jika CPAP tidak efektif, opsi bedah dapat dipertimbangkan, meskipun masih dianggap bahwa CPAP adalah standar emas dalam pengobatan OSA.

Source link