Kasus Cacingan: Risiko Kematian dan Penjelasan dari Ahli Parasitologi

Ahli parasitologi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Farindira Vesti Rahmasari, menekankan bahwa infeksi cacing bukanlah masalah sepele. Kejadian tragis seorang anak berusia 3 tahun yang meninggal dunia karena infeksi cacing di Sukabumi, Jawa Barat, memicu keprihatinan yang mendalam. Menurut Farindira, cacingan dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan serius. Infeksi cacing terjadi ketika telur atau larva masuk ke tubuh melalui makanan, minuman, atau tanah yang terkontaminasi. Jenis cacing yang sering menyerang anak-anak adalah cacing cambuk, yang jika tidak diobati bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti malnutrisi, sumbatan usus, perforasi, peritonitis, dan bahkan kematian.

Gejala awal cacingan pada anak sering kali tidak disadari oleh orang tua. Anak mungkin mengalami perut buncit, penurunan nafsu makan, sulit naik berat badan, dan sering merasa sakit perut atau mual tanpa sebab yang jelas. Farindira menekankan pentingnya langkah pencegahan sederhana seperti mencuci tangan, menjaga kebersihan makanan, dan memberikan obat cacing secara teratur setiap enam bulan. Pencegahan cacingan sangat penting dan obat cacing yang disediakan oleh pemerintah harus digunakan secara konsisten oleh orang tua. Selain itu, menjaga sanitasi lingkungan dan akses air bersih juga merupakan faktor penting dalam mencegah penyebaran infeksi cacing. Farindira menegaskan bahwa kebersihan lingkungan sama pentingnya dengan memberikan obat cacing dalam memerangi infeksi cacing.

Source link