portalberitamerdeka.com portal berisi berita harian di indonesia termasuk geo politik seperti paslon prabowo subianto
Berita  

Said Abdullah dari PDIP Mengatakan bahwa Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Berkeinginan untuk Mengembalikan Gagasan Revolusi Mental

Said Abdullah dari PDIP Mengatakan bahwa Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Berkeinginan untuk Mengembalikan Gagasan Revolusi Mental

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Gagasan revolusi mental yang telah lama dikumandangkan, kini menjadi perhatian dari partai pendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yaitu PDIP.

Ketua DPP PDI Perjuangan, MH Said Abdullah mengatakan bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, bertujuan untuk menghidupkan kembali gagasan revolusi mental yang telah digaungkan sepuluh tahun yang lalu sebagai fondasi penting dalam pembangunan.

Menurut Said, visi dan misi Ganjar-Mahfud sebagian besar berkaitan dengan membangun manusia Indonesia agar menjadi manusia unggul.

“Menjadi manusia unggul sejatinya adalah pesan utama dalam pembangunan. Karena diskursus pembangunan cenderung mengurangi masalah ini hanya pada urusan ekonomi, bahkan belakangan ini hanya sebatas urusan investasi dan bisnis,” ujar Said Abdullah di Jakarta, Minggu (26/11).

Said menilai bahwa dalam lima tahun terakhir, demi investasi usaha, semua aspek lainnya telah diabaikan. “Tentu saja investasi usaha penting, tetapi apakah ini sudah menjadi prioritas pembangunan kita,” kata Said.

Said mengkritik bahwa dalam hampir 10 tahun ini, saat pembangunan infrastruktur terus berjalan, ia mendapati bahwa “kemegahan” tersebut sebenarnya kosong.

“Perekonomian tumbuh dengan pesat, namun kita mendapati bahwa jiwa bangsa semakin miskin,” ujar Said.

Menurut Said, selama hampir sepuluh tahun ini, pembangunan mental bangsa telah tertinggal jauh di belakang. Hal ini menyebabkan kemunduran yang cepat dibanding dengan kemajuan fisik.

“Dulu kita menanamkan gagasan revolusi mental untuk menjadi roh dari seluruh pembangunan fisik,” ujar Said.

Menurut Said, tanpa adanya roh, tanpa adanya mental yang memberikan ‘nyawa’ dari pembangunan fisik, pembangunan tanpa narasi, tanpa kerangka filosofis, sebenarnya tidak memiliki alasan yang kuat.