Kucing bukanlah hewan yang selalu menunjukkan perilaku yang mudah dipahami. Mungkin banyak yang berpikir bahwa ketika kucing mendekat dan terlihat manis, itu berarti mereka ingin dielus. Namun, dalam beberapa kondisi, kucing justru bisa menggigit meskipun sebelumnya terlihat ramah. Ahli perilaku hewan, dr. Annie Valuska, menjelaskan bahwa kucing memiliki cara komunikasi yang kompleks dan sulit dipahami. Mereka tidak selalu mengekspresikan emosi seperti anjing yang terbuka.
Ada beberapa alasan mengapa kucing bisa menggigit saat dielus, salah satunya adalah karena merasa terlalu terstimulasi. Tanda-tanda ketidaknyamanan seperti ekor yang bergoyang, telinga yang bergerak cepat, atau tubuh yang menegang bisa menjadi petunjuk bahwa kucing tidak nyaman. Kucing yang benar-benar santai akan terlihat tenang dan rileks, sementara yang waspada akan menunjukkan tanda-tanda tertentu.
Meskipun kucing mungkin duduk di pangkuan atau dekat dengan manusia untuk merasa aman, bukan berarti mereka menginginkan sentuhan tambahan. Kucing juga bisa menggigit sebagai bentuk ajakan bermain, bukan sebagai agresi serius. Hal ini terutama terjadi jika kucing terbiasa bermain dengan tangan manusia, sehingga sulit membedakan antara bermain dan disentuh.
Para pemilik kucing disarankan untuk mengamati respons tubuh hewan peliharaan mereka sebelum memulai interaksi fisik. Penting untuk menghentikan elusan jika kucing menunjukkan tanda-tanda kenyamanan. Dengan memahami bahasa tubuh kucing dan merespons dengan tepat, interaksi antara manusia dan kucing bisa menjadi lebih menyenangkan dan menguntungkan untuk kedua belah pihak.
