Produk-produk kosmetik lokal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah meraih sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, menandai langkah penting dalam memperkuat UMKM Indonesia. Keberhasilan ini didukung oleh Program Bangun Karya, kolaborasi antara BPOM RI, Pemerintah Provinsi NTT, dan Bentoel Group. Program tersebut telah berhasil mendampingi 10 UMKM di sektor pangan olahan, kosmetik, dan obat tradisional di empat wilayah prioritas di NTT. Salah satu capaian penting dari program ini adalah pembangunan rumah produksi berstandar Good Manufacturing Practices (GMP) untuk memenuhi persyaratan legalitas BPOM.
Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menyatakan komitmennya dalam menjalankan program ini sebagai langkah awal untuk membangun daerah yang berdaya saing dan siap bersaing di pasar global. BPOM juga menekankan bahwa sertifikasi bukan sekadar perizinan administratif, melainkan bagian dari upaya perlindungan konsumen dan peningkatan kualitas produk dalam negeri. Sementara Bentoel Group bersama mitra lainnya berkomitmen dalam pemberdayaan masyarakat, termasuk pendampingan fasilitas produksi sesuai standar yang ditetapkan oleh BPOM RI.
Upacara penutupan program ini juga menjadi momen apresiasi bagi 10 UMKM terbaik yang telah menunjukkan komitmen dalam menjalankan praktik produksi aman dan berkualitas. Semangat kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menjadi modal penting dalam menghadapi tantangan ekonomi di lapangan. Transformasi ekonomi melalui usaha mikro dan kecil di daerah terpencil seperti NTT menjadi potret keberhasilan kolaborasi seperti Program Bangun Karya yang dapat dijadikan contoh bagi daerah lain.
