Partai Golkar turut serta dalam mendanai pembangunan gedung Muhammadiyah di Yogyakarta, dengan permintaan khusus dari Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia agar satu gedung yang dibangun dinamai Golkar. Hal ini diungkapkan oleh Bahlil dalam acara peletakan batu pertama pembangunan gedung Asrama D, Gedung Math’am, dan Rumah Pamong di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah di Kecamatan Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Bahlil menjelaskan bahwa bantuan tersebut merupakan bentuk penunaian janji dari safari Ramadhan sebelumnya, sekaligus sebagai penghargaan Golkar sebagai anak pertama Mihammadiyah.
Menurut Bahlil, hubungan antara Muhammadiyah dan Golkar bisa disamakan seperti ibu dan anak, di mana Muhammadiyah dianggap sebagai ibu yang melahirkan Golkar. Ketika membahas tentang transaksi politik, Bahlil menegaskan bahwa sumbangan dari kader Golkar untuk pembangunan gedung tersebut tidak melibatkan uang politik, melainkan bersumber dari potongan gaji kader Golkar di Aceh dan Papua. Dalam konteks pendidikan politik, Bahlil juga meminta agar salah satu gedung yang akan dibangun dalam waktu 10 bulan ke depan dapat diberi nama DPP Golkar atau Partai Golkar. Hal ini sebagai bentuk dukungan terhadap pendidikan politik untuk memajukan masa depan bangsa, dan sebagai pengakuan terhadap kontribusi Mu’allimin sebagai lembaga pendidikan kader bangsa.
