Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menolak klaim bahwa Indonesia digunakan sebagai “kelinci percobaan” dalam pengembangan vaksin tuberkulosis (TB), dengan menekankan peran penting negara dalam memerangi penyakit menular mematikan ini. Beliau menepis narasi tersebut, menyatakan bahwa hal tersebut bertujuan untuk mencegah vaksinasi dan bisa memiliki konsekuensi yang fatal, berpotensi menyebabkan hilangnya 100.000 nyawa. Menteri Budi menyoroti keberhasilan vaksinasi COVID-19 dalam memerangi penyakit dan mendorong para profesional media untuk melawan informasi yang salah yang dapat menghalangi orang untuk divaksinasi. Vaksin TB yang saat ini sedang dalam uji klinis Fase 3 di Indonesia adalah hasil dari penelitian yang mendalam oleh universitas-universitas lokal, dengan lebih dari 2.000 peserta yang terlibat di bawah pengawasan ketat. Menteri Budi menekankan pentingnya mengikuti protokol ilmiah dalam pengembangan vaksin dan menyoroti signifikansi historis vaksin dalam menyelamatkan nyawa. Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan global yang signifikan, menyebabkan lebih dari satu juta kematian setiap tahunnya, dengan sekitar 125.000 terjadi di Indonesia. Dengan ikut serta dalam uji vaksin, Indonesia juga bertujuan untuk membangun kemampuan produksi vaksin lokal, berpotensi menjadi pusat manufaktur kunci. Menteri Budi mengatasi kekhawatiran tentang kompatibilitas vaksin dengan orang Indonesia, menyoroti pentingnya keterlibatan lokal dalam uji coba. Beliau juga membantah rumor tentang lokasi pabrik vaksin dan merinci rencana pemerintah untuk menggabungkan vaksin TB ke dalam program imunisasi nasional. Menteri tersebut mengakhiri dengan menekankan tingkat keparahan TB sebagai penyakit menular dan kebutuhan program vaksinasi yang efektif.
Pernyataan Pemerintah Tentang Vaksin TB di Indonesia

Read Also
Recommendation for You

Presiden Prabowo Subianto kembali ke Indonesia setelah kunjungan negara ke Beijing, di mana ia hadir…

Pertemuan antara Prabowo Subianto dan Xi Jinping di Beijing menghasilkan kesepakatan penting untuk mengatasi isu-isu…

Pada tanggal 3 September, Presiden Tiongkok, Xi Jinping, menerima kunjungan dari Presiden Indonesia, Prabowo di…

Pimpinan DPR telah menerima dan merespons kekhawatiran yang disampaikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan…