Pemerintah Provinsi Riau mengalami krisis keuangan yang cukup serius, dengan defisit anggaran mencapai Rp1,5 triliun dan tunda bayar kegiatan lebih dari Rp2,2 triliun. Gubernur Abdul Wahid pun terpaksa mencari solusi untuk menghadapi situasi ini yang disebut sebagai yang terburuk dalam sejarah Riau. Dalam rapat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di Pekanbaru, Abdul Wahid menyampaikan bahwa angka tunda bayar saat ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dipicu oleh pengelolaan keuangan yang tidak sesuai aturan pada periode pemerintahan sebelumnya. Meski telah dilakukan evaluasi terhadap seluruh OPD, tunda bayar masih terjadi dan Pemprov Riau harus mencari strategi untuk menjaga stabilitas keuangan daerah. Salah satu langkah pertama yang dipertimbangkan adalah pemangkasan TPP bagi ASN di Pemprov Riau, yang dianggap sebagai pengeluaran yang dapat dikurangi untuk menjaga keuangan daerah tetap stabil.
Keuangan Riau Kritis: Defisit Rp1,5 T dan Tunda Bayar Rp2,2 T

Read Also
Recommendation for You

Membandingkan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait,…

Heru Subagia, seorang Pengamat Politik dan Ekonomi, memberikan tanggapannya terkait kontroversi surat yang mengatasnamakan DPW…

Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuai sorotan setelah mengungkapkan bahwa ia memerintahkan relawan Bara JP…

“Dare” merupakan kata dalam bahasa Inggris yang berarti berani atau tantangan. Dalam konteks yang lebih…