Musyawarah Daerah (Musda) Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Selatan (Sulsel) akan segera dilaksanakan, dan sejumlah nama politikus mulai mencuat sebagai kandidat pemimpin PAN Sulsel, termasuk Chaidir Syam, bupati Maros saat ini. Musda ini dianggap sebagai momentum penting dalam menentukan arah kepemimpinan baru PAN Sulsel menuju Pemilu 2029 yang lebih progresif.
Pemimpin saat ini, Ashabul Kahfi, telah memimpin DPW PAN Sulsel selama empat periode, dan wacana regenerasi semakin menjadi topik hangat. Beberapa pihak meramalkan bahwa Musda kali ini akan menghasilkan pemimpin baru dengan visi dan strategi politik yang lebih adaptif.
Andi Lukman Irwan, seorang pengamat politik dari Universitas Hasanuddin, memberikan pandangannya terkait suksesi di PAN Sulsel. Ia menyatakan bahwa pemilihan ketua DPW PAN Sulsel adalah keputusan strategis bagi partai tersebut, dan figur yang terpilih diharapkan memiliki kapasitas kepemimpinan yang kuat, rekam jejak politik yang baik, serta jaringan luas untuk memperkuat posisi PAN dalam agenda politik lokal ke depan.
Di antara beberapa nama yang mencuat, Chaidir Syam dianggap sebagai kandidat kuat untuk memimpin PAN Sulsel berdasarkan pencapaian dan kepemimpinannya sebagai Bupati Maros dan Ketua DPD PAN Maros. Kepemimpinannya yang solid dan kemampuannya dalam mengelola pemerintahan di Kabupaten Maros telah menghasilkan kemajuan signifikan, menunjukkan kapasitas manajerial yang diperlukan dalam mengelola partai di tingkat provinsi.