“Banjir Sungai Bengawan Solo: Penemuan dan Wawasan Terbaru”

Banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bojonegoro akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo. Genangan banjir terjadi di Lorong II Kelurahan Ledok Kulon, dengan ketinggian air mencapai 30 hingga 40 sentimeter. Banjir juga terjadi di pemukiman warga Ledok Wetan, Kecamatan Kota Bojonegoro. Air mulai masuk sekitar jam 4 pagi dan tinggi air belum menurun, demikian kata Budi, warga setempat. Selain itu, genangan banjir juga terlihat di jalan lingkungan Desa Ngablak dan lapangan Ngulanan, dengan kedalaman 20 hingga 30 sentimeter. Di Kecamatan Baureno, banjir menggenangi lahan pertanian di Desa Kalisari seluas 174 hektare. Di Desa Leran, terdapat 6 rumah terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 40 sentimeter. Juru bicara BPBD Bojonegoro, Laela Noer Ainy, mengatakan bahwa tinggi muka air Bengawan Solo masih dalam kondisi siaga 3 atau siaga merah. Warga di bantaran sungai diminta untuk lebih berhati-hati dalam beraktivitas di sekitar Bengawan Solo. Selain itu, sejumlah warga di Dusun Mojopencol, Desa Kalisari, Boureno, Bojonegoro, terisolir akibat banjir. Kepala Desa Kalisari Chotibul Umam menyebut ada 270 kepala keluarga di Dusun Mojopencol yang tidak bisa beraktivitas karena akses jalan tergenang air. Warga terdampak banjir masih bertahan dengan pasokan makanan yang ada.