Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah dijalankan pemerintah. Kasus keracunan makanan yang dialami anak-anak, termasuk di PAUD, menjadi alasan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap program ini. Wakil Ketua KPAI, Jasra Putra mengungkapkan kekhawatiran atas keracunan yang terus terjadi, terutama pada anak-anak usia PAUD yang rentan dan sulit untuk mengungkapkan keluhan kesehatan. Menurut Jasra, program MBG perlu dinilai ulang dalam berbagai aspek untuk menghindari kasus serupa di masa depan.
Jasra juga mendorong adanya petugas khusus yang terlatih dalam penanganan kondisi darurat seperti keracunan makanan pada anak usia dini. Sebuah survei yang dilakukan oleh KPAI bersama CISDI dan Wahana Visi Indonesia menemukan sejumlah temuan yang perlu mendapat perhatian serius, termasuk kualitas makanan yang diterima anak-anak, waktu distribusi, dan perspektif anak mengenai program ini. Pemerintah perlu memerhatikan aspek kesehatan, keamanan, dan higienitas dalam menjalankan program ini serta melibatkan anak-anak dalam proses pengambilan keputusan terkait program MBG.
Keseluruhan, penting untuk mengubah fokus program MBG agar tidak hanya terfokus pada aspek ekonomi semata, tetapi juga memperhatikan aspek kesehatan dan keamanan pangan. Dengan memperhatikan temuan dari survei dan analisis KPAI, diharapkan pemerintah dapat melakukan perbaikan yang signifikan untuk memastikan program MBG memberikan dampak positif dan aman bagi anak-anak Indonesia. Peristiwa keracunan yang dialami anak-anak di beberapa daerah menjadi penyulut untuk menilai ulang dan memperbaiki pelaksanaan program ini.