Gejala dan Cara Mengatasi Panic Attack

Serangan panik atau panic attack dapat muncul secara tiba-tiba tanpa peringatan, bahkan saat seseorang sedang beristirahat atau baru bangun tidur. Kondisi ini ditandai dengan gelombang ketakutan intens yang dapat menimbulkan gejala fisik dan psikologis yang menakutkan. Psikiater dan dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr Riati Sri Hartini, menjelaskan bahwa panic attack meskipun menakutkan, bersifat sementara dan dapat diatasi dengan penanganan yang tepat.

Gejala yang sering terjadi pada penderita panic attack antara lain jantung berdebar, nyeri dada, napas terengah-engah, sensasi tercekik, gemetar, dan pikiran irasional seperti takut mati. Penyebab pasti dari serangan panik masih belum sepenuhnya dipahami, namun faktor genetik, biologis, lingkungan, dan psikologis seperti stres, trauma, atau penggunaan zat adiktif diyakini dapat memicu atau memperburuk kondisi tersebut.

Untuk mengatasi serangan panik, dr Riati menyarankan penerapan teknik sederhana seperti latihan relaksasi, meditasi, yoga, debriefing, dan afirmasi positif secara rutin dan berkesinambungan. Namun, jika serangan panik terjadi berulang dan mengganggu aktivitas sehari-hari, penting untuk segera mencari bantuan profesional guna mendapatkan terapi yang tepat. Dengan mengenali gejala dan memahami pemicunya, individu dapat mengembangkan strategi pengelolaan kecemasan yang lebih baik. Mengetahui bahwa panic attack merupakan reaksi sementara dan bahwa kita memiliki kendali atas tubuh kita dapat membantu dalam menghadapinya.

Source link

Exit mobile version