Para penindik profesional sering kali menyaksikan berbagai kejadian mengerikan di studio mereka. Mulai dari infeksi parah akibat tindikan hingga kejadian yang tidak pantas. Meskipun berada di lingkungan yang bersih dan aman, para penindik menghadapi situasi yang mengejutkan. Misalnya, pus dengan bau tidak sedap akibat infeksi, atau perhiasan yang hilang di lidah. Pengalaman yang dialami John Johnson, pemilik dan penindik di New Flower Studio di Long Beach, California, tidak kalah mengejutkan. Dari melihat kotoran di meja periksa setelah tindikan kelamin, hingga kejadian saat klien mengancam akan membunuhnya karena menolak melakukan tindikan seperti Yesus. Situasi ekstrem seperti orgasme saat prosedur juga pernah dialami Johnson.
Tindikan yang dilakukan sendiri di rumah juga dapat menjadi sumber masalah besar. Logan Wright dari Studio 28 di New York memiliki pengalaman serupa. Seorang klien datang dengan tindikan “di rumah” yang dilakukan dengan pistol tindik dan memutuskan untuk mengadakan pesta tindik. Penggunaan pistol tindik di lidah dapat berbahaya dan berujung pada kerusakan serius. Tidak hanya itu, simulasi tidak pantas juga sering dihadapi penindik, seperti klientel telanjang yang mendemonstrasikan posisi seks di meja tindik.
Adrian Castillo dari 108 Studio di Brooklyn, New York, menghadapi kasus infeksi parah akibat tindikan dermal di wajah seorang klien. Matanya hampir bengkak dan terdapat benjolan nanah di area tindikan. Bau busuk sering kali menjadi masalah saat mengatasi infeksi parah ini. Kejadian-kejadian ini menjadi pengalaman mengejutkan bagi para penindik, dan memberikan wawasan penting mengenai risiko tindikan yang dilakukan dengan tidak benar. Menjadi penindik profesional tidak hanya tentang melakukan tindikan, tetapi juga menjaga keselamatan dan kesehatan klien dengan seksama.
