Penyakit radang usus (Inflammatory Bowel Disease – IBD) memerlukan perawatan dan pencegahan yang tepat. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroentero-Hepatologi, dr Amanda Pitarini Utari, menjelaskan bahwa pengobatan IBD melibatkan penggunaan obat-obatan serta modifikasi gaya hidup. Terapi yang disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit, seperti obat antiinflamasi, imunosupresan, dan terapi biologis, diperlukan untuk mengelola penyakit ini. Vaksinasi juga direkomendasikan untuk pencegahan infeksi, sementara pembedahan mungkin diperlukan dalam beberapa kasus.
Untuk mencegah risiko terkena penyakit radang usus, perubahan gaya hidup sehat sejak dini dianjurkan. Menyusun pola makan sehat dengan asupan serat pangan, buah, sayur, dan whole grains, serta menghindari makanan olahan penting untuk mengurangi risiko IBD. Olahraga rutin juga diperlukan dalam upaya pencegahan ini. Studi menunjukkan bahwa faktor risiko genetik memiliki peran yang kuat dalam perkembangan IBD, sehingga langkah pencegahan ini menjadi penting, terutama bagi individu dengan riwayat keluarga penyakit ini.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam lainnya, dr Indra Marki, menekankan pentingnya penanganan yang tepat terhadap IBD untuk mencegah komplikasi serius. IBD dapat menyebabkan berbagai komplikasi, mulai dari penyakit kolon hingga radang pada berbagai bagian tubuh. Gejala awal IBD mungkin ringan, tetapi tanpa penanganan yang konsisten, komplikasi ini dapat berkembang dan mengancam nyawa. Penting bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap gejala IBD, dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan.
Penyakit radang usus seringkali sulit dibedakan dengan diare biasa, oleh karena itu edukasi tentang gejala dan penanganan dini sangat diperlukan. Perawatan yang tepat dapat membantu mengelola IBD dan mencegah kemungkinan komplikasi yang serius. Oleh karena itu, kesadaran dan pengetahuan seputar penyakit ini sangat penting dalam upaya pencegahan dan penanganannya.