Pengamat politik dan ekonomi, Heru Subagia, menjelaskan bahwa pencopotan Budi Arie Setiadi dari jabatan Menteri Koperasi terkait dengan dinamika politik di lingkaran Istana. Menurut Heru, langkah ini menandai akhir dari dominasi relawan militan Jokowi di pemerintahan Prabowo-Gibran. Dia menambahkan bahwa Budi Arie merupakan portofolio terakhir yang harus mundur atas desakan Prabowo. Permintaan tambahan anggaran sebesar Rp7,6 triliun di Kementerian Koperasi juga disoroti Heru sebagai langkah yang lebih mengarah pada kepentingan politik daripada pada program pemberdayaan koperasi desa.
Heru juga menyoroti posisi Budi Arie sebagai Ketua Projo yang berhubungan dengan Jokowi dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Menurutnya, pembangunan infrastruktur koperasi juga berkaitan dengan infrastruktur relawan Projo dan PSI, sehingga pencopotan Budi Arie merupakan langkah strategis Prabowo untuk memotong pengaruh tersebut. Keputusan Prabowo untuk mencopot Budi Arie juga diinterpretasikan oleh Heru sebagai penanda runtuhnya pengaruh relawan Jokowi. Dengan demikian, dominasi politik relawan Jokowi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran dianggap telah berakhir, dan dukungan militan Jokowi dianggap sudah tidak relevan lagi.
