Etilen oksida dianggap sebagai zat berbahaya yang seharusnya dihindari masuk ke dalam tubuh manusia. Zat ini sering digunakan sebagai bahan sterilisasi atau pestisida, yang dapat membawa risiko kesehatan serius jika terpapar dalam jangka panjang. Dokter Paulus mengingatkan bahwa penggunaan etilen oksida dalam industri pangan harus dilakukan dengan hati-hati, karena paparannya bisa menyebabkan keracunan dan gangguan pada sistem pencernaan.
Contoh kasus kandungan berbahaya lainnya dalam makanan, seperti monosodium glutamat dan pemanis buatan, juga menjadi perhatian. Temuan ini menunjukkan betapa pentingnya untuk menjaga kualitas dan keamanan produk makanan. Pemerintah Taiwan bahkan melaporkan temuan kandungan pestisida dan etilen oksida dalam produk mi instan populer asal Indonesia yang tidak memenuhi standar keamanan yang ditetapkan.
Hal ini menegaskan betapa pentingnya pengawasan dan peraturan dalam industri pangan untuk melindungi kesehatan konsumen. Kita sebagai masyarakat harus lebih waspada terhadap makanan dan minuman yang mengandung bahan berbahaya seperti etilen oksida, serta mendukung regulasi yang ketat untuk menjaga kualitas makanan yang dikonsumsi. Dengan begitu, kita dapat mencegah risiko yang timbul akibat paparan zat berbahaya dalam makanan.