Isu Kesehatan Perempuan: Pentingnya Diperhatikan oleh Perusahaan

Kesehatan perempuan sering kali dianggap tabu atau diabaikan di lingkungan kerja, meskipun merupakan isu penting yang berkaitan dengan menopause. Menopause sendiri dapat mempengaruhi setengah dari angkatan kerja, dengan gejala seperti hot flashes, kelelahan, dan gangguan tidur yang dapat mengganggu produktivitas. Hal ini berdampak pada banyak perempuan yang akhirnya memilih untuk meninggalkan pekerjaan mereka, menyebabkan kerugian besar bagi organisasi dan ekonomi.

Di sisi lain, isu-isu kesehatan perempuan lainnya, seperti menstruasi, kesuburan, kehamilan, dan pemulihan pasca-melahirkan, sering kali tidak diakomodasi dengan baik di tempat kerja. Perempuan seringkali harus menggunakan cuti sakit atau cuti tahunan untuk mengatasi kondisi ini, sementara kebijakan cuti haid masih sangat jarang ditemukan.

Namun, ada perubahan positif yang mulai terjadi, di mana organisasi yang berpikiran maju mulai mengadopsi langkah-langkah nyata untuk mendukung kesehatan perempuan di tempat kerja. Misalnya, dengan menormalisasi pembicaraan tentang menopause, menerapkan kebijakan kerja fleksibel, dan bahkan memperkenalkan cuti kesehatan reproduksi.

Dengan mengakui bahwa kesehatan perempuan adalah isu tempat kerja, bukan hanya masalah individu, perusahaan dapat meningkatkan retensi karyawan, produktivitas, dan keragaman kepemimpinan. Langkah-langkah ini dianggap sebagai langkah krusial menuju kesetaraan, inklusi, dan produktivitas di lingkungan kerja.

Source link