Penyebab dan Pengaruh Hidung Lebih Besar Saat Hamil

Selama masa kehamilan, perubahan fisik yang terjadi dapat lebih dari sekadar perut yang membesar. Salah satu gejala yang mungkin kurang dikenal namun banyak diperhatikan adalah kondisi yang disebut “pregnancy nose.” Hal ini terjadi ketika hidung seorang ibu hamil mengalami pembengkakan atau perubahan bentuk. Meskipun tidak termasuk istilah medis resmi, fenomena ini sering terjadi pada trimester ketiga sekitar usia kehamilan 30 minggu. Perubahan ini dapat membuat ukuran hidung membesar sebesar 10 hingga 15 persen.

Penyebab dari kondisi ini berkaitan dengan fluktuasi hormon selama kehamilan, terutama peningkatan kadar estrogen. Hal ini menyebabkan pembuluh darah di hidung melebar untuk persiapan melahirkan bayi, dan efek sampingnya dapat mencakup varises pada kaki dan sakit kepala migrain. Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah pregnancy nose, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk meringankan gejala, seperti menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Kondisi pregnancy nose biasanya akan hilang dalam waktu enam minggu setelah melahirkan. Namun, jika perubahan pada hidung tidak kembali seperti semula, disarankan untuk sabar karena setiap orang memiliki waktu penyembuhan yang berbeda. Meskipun umumnya hanya masalah estetika sementara, jika gejala pregnancy nose sangat mengganggu, konsultasikan dengan dokter. Penting untuk diingat bahwa sebagian besar gejala fisik selama kehamilan bersifat sementara, dan dukungan medis selalu diperlukan jika diperlukan.

Source link

Exit mobile version