Gaya Hidup Aktif: Dance Pilihan Favorit Gen Z

Dalam era digital yang semakin maju, banyak aktivitas kita yang beralih menjadi online, mulai dari membeli makanan hingga berbelanja kebutuhan pokok. Namun, kemudahan ini juga membawa dampak negatif pada kesehatan, mengingat gaya hidup pasif yang semakin dominan. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya aktivitas fisik yang kemudian memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Salah satu cara yang digemari oleh generasi Z untuk melawan gaya hidup pasif adalah melalui dance. Dance tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan pilihan olahraga alternatif yang memberikan keseruan dan kreativitas. Tidak hanya menyenangkan, dance juga dapat meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Menurut PR Group Manager PT Bintang Toedjoe, Andry Mahyudi, dance bukan hanya sekadar tarian biasa. Dance memiliki manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh, termasuk meningkatkan fungsi paru-paru hingga 15 persen. Hal ini didukung penuh oleh dokter olahraga dan health influencer, dr. Andhika Raspati, SpKO, yang menyatakan bahwa dance efektif dalam menjaga kebugaran tubuh dan meningkatkan fungsi pernapasan.

Meskipun dance merupakan aktivitas fisik yang menyenangkan, perlu diingat bahwa gerakan dengan intensitas yang tinggi tetap harus dilakukan dengan hati-hati sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing. Seiring dengan pengalaman pribadi dari musisi dan dancer, Indahkus, bahwa dance telah memberikan manfaat kesehatan yang besar baginya, terutama dalam mengatur pernapasan dan menjaga stamina tubuh.

WHO merekomendasikan aktivitas fisik intensitas tinggi minimal 75 menit dalam seminggu, dan dance dapat menjadi alternatif yang menarik dan menyenangkan selain olahraga lainnya seperti lari atau bersepeda. Oleh karena itu, dance tidak hanya dapat memberikan hiburan, tetapi juga manfaat kesehatan yang nyata bagi tubuh.

Source link

Exit mobile version