Dokter Sarankan ASI Perah Lebih Baik Diberikan Lewat Gelas

Dokter spesialis anak dan konsultan laktasi, dr. Asti Praborini, memberikan imbauan kepada para ibu pekerja untuk tetap memberikan ASI eksklusif tanpa eping. Salah satu cara efektif yang disarankan adalah memberikan ASI perah menggunakan gelas, bukan dot. Menurutnya, penggunaan dot berisiko menurunkan keberhasilan menyusui langsung karena bayi yang terbiasa dengan dot cenderung enggan menyusu dari payudara. Dr. Asti juga menyarankan ibu pekerja untuk tetap memberikan ASI secara langsung sepulang kerja untuk melatih keterampilan bayi dan memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi.

Jika bayi terbiasa menyusu dari dot, ini dapat menurunkan produksi ASI ibu secara drastis dan memaksa bayi untuk beralih ke susu formula, yang dianggap berbahaya. Oleh karena itu, dr. Asti mengimbau ibu untuk datang ke fasilitas kesehatan yang memiliki konsultan laktasi agar dapat belajar teknik memberikan ASI perah dengan gelas. Penggunaan gelas kaca juga ditekankan untuk keamanan dan kebersihan, mengingat risiko zat berbahaya yang dapat dilepaskan oleh plastik dot saat dipanaskan.

Pendapat dr. Asti sejalan dengan rekomendasi WHO yang menekankan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan dilanjutkan hingga usia dua tahun atau lebih. WHO juga tidak merekomendasikan penggunaan dot atau empeng karena berisiko mengganggu proses menyusui alami. Bukti-bukti ilmiah dan pandangan agama juga menegaskan pentingnya menyusui secara langsung dengan rodho, bukan hanya memberikan ASI lewat botol. Semua ini menunjukkan bahwa memberikan ASI perah dengan gelas adalah pilihan yang lebih baik daripada dot.

Sources: Republika.

Source link

Exit mobile version