Kesehatan area kewanitaan membutuhkan perhatian khusus karena memiliki mekanisme perlindungan alami yang unik. Tingkat keasaman (pH) di bawah tujuh berperan sebagai benteng pertahanan terhadap bakteri berbahaya. Banyak perempuan salah kaprah dalam membersihkan area intim mereka dengan sabun mandi biasa, mengira bahwa sabun dapat membuatnya lebih bersih dan wangi. Namun, penggunaan sabun semacam itu justru dapat mengganggu keseimbangan pH alami yang sangat penting.
Menurut edukator kesehatan dr Gia Pratama, sabun memiliki sifat basa yang dapat mengubah pH asam di area kewanitaan menjadi basa, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi. Penggunaan antiseptik sebaiknya dilakukan secara bijak, hanya saat ada indikasi infeksi seperti keputihan yang tidak normal. Keputihan sebenarnya adalah hal yang biasa asal tidak berbau, tidak lengket, dan tidak menyebabkan gatal. Namun, jika keputihan menunjukkan tanda-tanda infeksi seperti bau tak sedap dan tekstur lengket, itu bisa menjadi indikasi adanya infeksi jamur.
Infeksi pada area kewanitaan dapat disebabkan oleh berbagai mikroba seperti bakteri, virus, dan jamur. Kebersihan area ini sangat penting untuk mencegah infeksi, namun harus dilakukan dengan benar, yaitu cukup menggunakan air bersih tanpa sabun mandi biasa. Selama 50 tahun, Betadine menjadi pilihan masyarakat Indonesia untuk antiseptik, tidak hanya untuk luka tetapi juga perawatan area kewanitaan. Merek ini terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat dengan pendekatan inovatif dan lokal.
Dalam pandangan iNova Pharmaceuticals, Indonesia bukan hanya sebagai pasar penting tetapi juga sumber inspirasi. Mereka yakin bahwa keberlanjutan produk antiseptik seperti Betadine tergantung pada kemampuannya untuk menjawab kebutuhan lokal melalui inovasi. Kepercayaan yang telah dibangun selama lima dekade akan menjadi dasar untuk menghadapi tantangan masa depan, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat.
