Ngidam Es Batu: Tanda Anemia yang Perlu Diwaspadai

Kebiasaan mengunyah es batu atau ngidam es batu sering dikaitkan dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya, terutama terkait dengan kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, di mana tubuh tidak mampu memproduksi sel darah merah yang cukup. Anemia memberikan tekanan ekstra pada organ vital, seperti jantung, karena harus bekerja lebih keras untuk mengimbangi jumlah sel darah merah yang rendah.

Meskipun hubungan antara ngidam es batu dan anemia belum sepenuhnya dipahami, penelitian menunjukkan adanya korelasi di antara keduanya. Beberapa ahli mengemukakan bahwa kebiasaan mengunyah es batu dapat memberikan kenyamanan bagi lidah dan mulut yang meradang akibat kekurangan zat besi. Selain itu, mengunyah es batu juga diyakini dapat meningkatkan aliran darah ke otak yang melambat akibat kekurangan sel darah merah.

Gejala kekurangan zat besi meliputi kelelahan kronis, napas pendek, detak jantung cepat, sakit kepala, dan gejala lainnya. Penting untuk diingat bahwa gejala-gejala ini tidak selalu menunjukkan anemia dan bisa menjadi tanda kondisi medis lain. Untuk diagnosis yang akurat, penting untuk berkonsultasi dengan dokter dan melakukan tes darah seperti complete blood count (CBC), ferritin, dan transferrin.

Jadi, jika Anda merasakan keinginan berlebihan untuk mengunyah es batu, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan melakukan self-diagnose atau mengonsumsi suplemen zat besi tanpa rekomendasi medis, karena bisa membahayakan kesehatan Anda. Kesimpulannya, kebiasaan ngidam es batu bisa menjadi sinyal bahwa tubuh Anda membutuhkan perhatian khusus terutama terkait dengan kadar zat besi dalam tubuh.

Source link

Exit mobile version