Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan alasan menghapus kebijakan tantiem dan memangkas jumlah komisaris BUMN yang merugi. Prabowo mengungkap fakta di lapangan terkait bonus keuntungan yang tidak masuk akal yang diberikan kepada direksi atau komisaris BUMN. Ia menilai tantiem sebagai hal yang tak masuk akal, dengan contoh seperti komisaris yang hanya rapat sebulan sekali tetapi mendapatkan tantiem hingga Rp 40 miliar. Prabowo menekankan bahwa direksi atau komisaris tidak perlu mendapatkan tantiem jika BUMN mengalami kerugian. Ia juga memotong jumlah komisaris hingga setengahnya jika BUMN merugi, dengan maksimal enam orang komisaris. Prabowo menegaskan bahwa pengelolaan uang rakyat harus berkualitas, dengan efisiensi belanja dan fokus pada manfaat yang nyata, seperti penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kualitas layanan publik. Dengan demikian, Prabowo berkomitmen untuk menjaga keuangan negara agar memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
Prabowo Ungkap Alasan Hapus Tantiem BUMN: Manuver Terselubung!

Read Also
Recommendation for You

Presiden Prabowo Subianto kembali ke Indonesia setelah kunjungan negara ke Beijing, di mana ia hadir…

Pertemuan antara Prabowo Subianto dan Xi Jinping di Beijing menghasilkan kesepakatan penting untuk mengatasi isu-isu…

Pada tanggal 3 September, Presiden Tiongkok, Xi Jinping, menerima kunjungan dari Presiden Indonesia, Prabowo di…

Pimpinan DPR telah menerima dan merespons kekhawatiran yang disampaikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan…