Konsumsi gula berlebih masih merupakan masalah serius di Indonesia, yang sering tersembunyi dalam makanan sehari-hari dan dapat menjadi pemicu penyakit tidak menular seperti obesitas dan diabetes. Dr Puspo Edi Giriwono, seorang pakar teknologi pangan dari IPB University, menyatakan bahwa tidak semua jenis gula dicerna tubuh dengan cara yang sama. Misalnya, glukosa lebih cepat diserap tubuh dan dapat menyebabkan kenaikan cepat kadar gula darah. Sementara fruktosa yang ditemukan dalam buah dan sayuran memiliki indeks glikemik lebih rendah sehingga diserap lebih lambat.
Puspo menyarankan agar konsumsi gula pasir sebaiknya tidak melebihi dua hingga tiga sendok teh per hari untuk memenuhi kebutuhan rasa manis tanpa berlebihan. Menambahkan gula tambahan ke makanan atau minuman sebaiknya dihindari, dan lebih disarankan untuk memilih sumber gula alami seperti buah dan sayuran yang mengandung fruktosa alami dan nutrisi penting lainnya. Selain itu, mengonsumsi karbohidrat kompleks dari biji-bijian utuh seperti beras merah, gandum utuh, dan kacang-kacangan dapat membantu menjaga kadar gula darah stabil.
Untuk menjaga kesehatan, Dr Puspo merekomendasikan beberapa langkah sederhana seperti mengurangi gula tambahan, memilih sumber gula alami, mengonsumsi karbohidrat kompleks, dan aktif secara fisik untuk membakar kalori dari gula yang dikonsumsi. Dengan menjaga pola makan yang bijak dan seimbang, serta tetap aktif secara fisik, dapat membantu masyarakat untuk mengontrol konsumsi gula dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.