Mengubah Mindset: Dari ‘Kasihan’ ke ‘Respect’ pada Individu Down Syndrome

Stigma Negatif Terhadap Individu dengan Down Syndrome: Mengubah Mindset untuk Menciptakan Lingkungan Inklusif

Stigma negatif terhadap individu dengan down syndrome masih menjadi tantangan serius di masyarakat. Pandangan-pandangan yang meremehkan atau bahkan mengasihani dinilai dapat memiliki dampak yang merugikan pada kondisi mental mereka. Menurut psikolog Pritta Tyas Mangestuti, M.Psi., stigma ini dapat sangat merusak kesehatan mental anak-anak dengan down syndrome.

Salah satu contoh stigma yang umum adalah menganggap bahwa individu dengan down syndrome tidak mampu melakukan hal-hal biasa. Memberikan perhatian berlebihan juga termasuk dalam stigma yang membuat mereka merasa lemah dan berbeda. Kasus pengucilan juga masih sering terjadi karena kurangnya edukasi, dan label negatif yang terus-menerus diberikan dapat membentuk “self image” yang negatif, menurunkan rasa percaya diri mereka.

Untuk mengatasi hal ini, perubahan pola pikir dan cara pandang merupakan langkah pertama yang penting. Mengubah pola pikir “kasihan” menjadi “respect” atau “hormat” juga sangat dianjurkan. Cara berinteraksi yang tidak memberikan pandangan khusus atau perhatian khusus juga disarankan.

Selain itu, perubahan istilah yang digunakan, seperti mengganti kata “penderita down syndrome” menjadi “anak down syndrome” atau “individu down syndrome,” dapat membantu memperbaiki persepsi masyarakat. Mendukung komunitas dan kegiatan yang mewadahi anak-anak down syndrome untuk berkarya juga merupakan langkah nyata dalam mengatasi stigma ini.

Kampanye #MerdekadariStigma yang digagas oleh Mothercare bersama Seribu Paras dan Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) merilis koleksi pakaian eksklusif dengan desain yang dibuat oleh Vanessa, seorang anak down syndrome. Melalui kampanye ini, diharapkan masyarakat dapat mengubah cara pandang mereka dan merayakan inklusivitas sejati. Dengan begitu, individu dengan down syndrome dapat merasa lebih diterima dan termotivasi untuk berkembang secara optimal.

Source link

Exit mobile version