Aturan Pemakaian Kaldu Instan dalam MPASI: Panduan Dokter

MPASI atau Makanan Pendamping ASI adalah hal penting dalam pertumbuhan bayi. Salah satu pertanyaan umum yang sering muncul dari orang tua adalah apakah kaldu instan boleh digunakan dalam MPASI. Menurut dr. Winra Pratita, anggota Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI, penggunaan kaldu instan sebenarnya diperbolehkan. Namun, orang tua perlu memperhatikan beberapa hal, terutama dalam membaca label makanan dengan teliti untuk memeriksa kandungan gula dan garam.

Jika makanan sudah terasa enak tanpa tambahan kaldu, gula, atau garam, sebaiknya tidak perlu ditambahkan lagi. Hal ini penting untuk menghindari kaldu instan dengan kandungan gula dan garam yang tinggi. Meskipun IDAI tidak melarang total penggunaan bumbu seperti kaldu, gula, dan garam, namun orang tua disarankan untuk mematuhi batasan harian yang dianjurkan agar pemberiannya efektif dan tidak membahayakan kesehatan anak.

dr. Winra menjelaskan bahwa batasan konsumsi gula untuk anak di bawah dua tahun adalah kurang dari 5 persen dari total kalori per hari. Untuk anak berusia 12 bulan dengan berat badan sekitar 9-10 kilogram, konsumsi gula yang diperbolehkan adalah sebesar 45-50 kalori atau sekitar 11,25 gram hingga 12 gram. Sementara untuk konsumsi garam, anak berusia 1-3 tahun disarankan mengonsumsi kurang dari 2 gram per hari. Jika ingin menambahkan garam, disarankan untuk memilih garam beryodium sebagai sumber yodium yang penting untuk kesehatan anak.

Menjaga keseimbangan nutrisi dalam MPASI sangat penting, dan pemilihan bahan tambahan seperti kaldu instan harus dilakukan dengan hati-hati. Dengan memperhatikan batasan dan kandungan gula serta garam dalam kaldu instan, orang tua dapat memberikan makanan yang sehat dan aman untuk pertumbuhan anak.

Source link