Peneliti dari Pusat Riset Biomedis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Hotma Martogi, telah mengungkapkan ciri-ciri dan risiko Long Covid yang masih menjadi ancaman setelah pandemi Covid-19. Long Covid merupakan kondisi di mana beberapa orang masih mengalami gejala Covid-19 selama berbulan-bulan setelah terinfeksi virus tersebut.
Gejala Long Covid tidak selalu sama pada setiap orang, dengan sebagian mengalami sesak napas, kelelahan (fatigue), dan gangguan lainnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan kriteria Long Covid sebagai riwayat infeksi Covid-19 dengan gejala yang berlangsung minimal tiga bulan sejak awal serangan dan berlangsung minimal dua bulan.
Risiko Long Covid cenderung lebih tinggi pada perempuan, lansia, pasien Covid-19 parah, individu dengan komorbiditas, serta pasien dengan indeks massa tubuh tinggi atau obesitas. Data menunjukkan bahwa prevalensi Long Covid secara global adalah sekitar 36 persen, dengan penurunan risiko yang signifikan setelah mendapatkan vaksin minimal dua dosis.
Vaksinasi telah terbukti dapat mengurangi risiko Long Covid dengan mempercepat proses netralisasi virus dan mengurangi tingkat keparahan Covid-19. Oleh karena itu, vaksinasi dianggap sebagai langkah yang efektif dalam mencegah Long Covid.