Presiden Prabowo Subianto memiliki kemungkinan untuk melakukan perubahan dalam susunan kabinet jika terjadi pergantian Ketua Umum Partai Golkar melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Meski belum pasti terjadi, wacana Munaslub Partai Golkar mulai mencuat dengan tujuan menggantikan Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum. Meskipun masih simpang siur, beberapa tokoh partai menampik adanya rencana Munaslub.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menyatakan bahwa peluang perubahan susunan kabinet oleh Prabowo dapat diwujudkan jika Munaslub Partai Golkar terjadi. Tujuan dari perubahan ini adalah untuk menciptakan stabilitas dalam kepemerintahan. Hal ini disampaikan sebagai respons terhadap kebijakan kontroversial yang sering dikeluarkan oleh Bahlil Lahadalia yang dinilai dapat mengganggu kenyamanan pemerintahan.
Menurut Dedi, jika Golkar melaksanakan Munaslub dan berhasil melengserkan Bahlil Lahadalia, maka Prabowo Subianto dapat mengambil manfaat dari situasi tersebut. Salah satu alasan kuat adalah karena Bahlil saat ini merupakan Menteri ESDM yang dianggap lebih loyal kepada Joko Widodo dan Gibran Rakabuming Raka. Dengan demikian, pergantian kepemimpinan di Golkar dapat membuka peluang bagi Prabowo untuk mengoptimalkan stabilitas kekuasaannya.
Meskipun terdapat spekulasi dan opini, hal ini tetap menjadi situasi yang menarik untuk diamati dan dapat memberikan dampak signifikan dalam dinamika politik di Indonesia.
