Berdasarkan laporan dari Pusat Data Republika, kecanduan perjudian daring atau judi online (judol) menjadi perhatian serius yang semakin mempengaruhi banyak individu di seluruh dunia. Menurut dokter, penulis, dan pecinta kebugaran, Ahmed Zayed, terdapat sejumlah tanda dan gejala kecanduan judol yang perlu diwaspadai. Kecanduan judi online dikarakteristikkan dengan kebutuhan kompulsif untuk terus berjudi secara online, bahkan jika dampak merugikan sudah terlihat jelas.
Gejala utama kecanduan judol meliputi penggunaan waktu berlebihan untuk berjudi, masalah keuangan, dorongan kuat untuk berjudi tanpa henti, serta keinginan untuk mengeluarkan lebih banyak uang dalam aktivitas perjudian online. Menurut American Psychological Association (APA), judol memberikan akses yang sangat mudah untuk bermain judi tanpa harus pergi ke kasino fisik. Hal ini membuat perjudian online menjadi lebih menggoda karena dapat diakses kapan saja dan dari mana saja melalui perangkat komputer atau ponsel yang terhubung dengan internet.
Kecanduan judol juga dapat dipicu oleh faktor biologis, seperti pelepasan neurotransmiter, misalnya dopamin dan serotonin, yang menciptakan perasaan senang. Seiring berjalannya waktu, seseorang mungkin terus berjudi untuk merasakan sensasi tersebut, namun reseptor neurotransmiter ini bisa melemah, memperkuat rasa ketergantungan. Selain faktor biologis, faktor psikologis, seperti stres, tekanan hidup sehari-hari, atau masalah kesehatan mental juga dapat mendorong seseorang untuk mencari pelarian dalam judol.
Paparan terhadap judol dalam lingkungan sosial juga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kecanduan, terutama jika memiliki teman atau anggota keluarga yang terlibat dalam perjudian online. Kecanduan judol dapat memiliki dampak serius pada individu, seperti masalah kesehatan fisik, masalah kesehatan mental, masalah keuangan, masalah hubungan, performa kerja buruk, hingga pikiran atau upaya bunuh diri. Dengan meningkatnya kesadaran akan dampak negatif kecanduan judol, penting bagi individu untuk lebih waspada terhadap gejala dan tanda-tanda kecanduan ini.