Manfaat Konseling Laktasi Inklusif untuk Keluarga

Pemberian air susu ibu (ASI) ke bayi merupakan hal penting yang tidak seharusnya hanya menjadi tanggung jawab ibu. Oleh karena itu, konseling laktasi sebaiknya melibatkan semua anggota keluarga yang terlibat dalam perawatan bayi. Dengan melibatkan anggota keluarga lainnya, seperti bapak atau ibu mertua, diharapkan semua pihak memiliki pemahaman yang sama mengenai pentingnya ASI dan manfaat kandungannya.

Menurut perawat dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Ns Joan Xaveria Mahulae, SKep, MKM, CIMI, konseling laktasi perlu dilakukan beberapa kali pertemuan mulai dari trimester kedua kehamilan hingga masa nifas. Proses ini bertujuan untuk memastikan pemahaman yang selaras terkait pemberian ASI.

Edukasi mengenai proses menyusui dan manajemen laktasi tidak hanya diberikan kepada ibu, tapi juga kepada seluruh keluarga yang mendukung perawatan bayi. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kesulitan yang mungkin terjadi dalam proses menyusui dan mencegah pengambilan keputusan instan seperti pemberian susu formula.

Konseling laktasi saat ini sudah dapat diakses dengan mudah, baik di fasilitas kesehatan maupun secara digital melalui layanan telekonseling yang disediakan Kementerian Kesehatan. Dengan melibatkan seluruh anggota keluarga dalam proses konseling laktasi, diharapkan pemberian ASI dapat terjamin dan tumbuh kembang bayi dapat optimal.

Source link

Exit mobile version