Mikroplastik di Kabin Mobil: 2.238 Partikel per m³

Studi terbaru menemukan bahwa udara dalam ruangan, termasuk di dalam mobil, dipenuhi oleh partikel mikroplastik tak kasat mata yang berpotensi membahayakan kesehatan. Rata-rata orang dewasa diperkirakan menghirup sekitar 68 ribu partikel mikroplastik setiap hari, setara dengan tiga hingga empat partikel setiap tarikan napas. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah PLOS One oleh tim peneliti dari Geosciences Environnement Toulouse, Prancis, yang menggunakan teknik Raman spectroscopy untuk mendeteksi partikel plastik berukuran mikro yang sebelumnya belum teramati.

Konsentrasi mikroplastik di dalam kabin mobil tercatat mencapai 2.238 partikel per meter kubik, jauh lebih tinggi dibandingkan di udara dalam rumah. Interior kendaraan yang dipenuhi bahan sintetis seperti polyamide dan plastik pada dashboard dianggap sebagai sumber utama pelepasan partikel plastik akibat gesekan, getaran, suhu tinggi, dan paparan sinar matahari. Para peneliti mencatat bahwa kabin mobil menjadi hotspot kontaminasi mikroplastik, meskipun orang rata-rata hanya menghabiskan sekitar 5 persen waktu harian mereka di dalam mobil.

Dari total partikel yang dianalisis, sekitar 94 persen berukuran di bawah 10 mikrometer, dan mayoritas berbentuk pecahan tak beraturan. Polyethylene, bahan utama dalam kantong plastik dan wadah makanan, mendominasi partikel di udara rumah tangga. Partikel mikro berukuran 1-10 mikrometer tersebut dapat lolos dari sistem pernapasan atas dan menetap di jaringan paru-paru, berkontribusi terhadap paparan internal plastik dalam tubuh.

Paparan mikroplastik melalui udara juga meningkatkan risiko gastrointestinal. Partikel yang tidak terhirup hingga ke paru-paru akan tertelan dan masuk ke sistem pencernaan, memberi kontribusi tambahan terhadap asupan mikroplastik harian. Mikroplastik ukuran 1-10 mikrometer yang dapat masuk ke dalam paru-paru dan aliran darah dapat menimbulkan gangguan hormonal hingga kanker. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masalah mikroplastik dalam udara menjadi isu global yang memerlukan tindakan lebih lanjut.

Para ilmuwan mendesak perlunya penelitian lanjutan untuk mengevaluasi faktor-faktor seperti ventilasi ruangan, bahan bangunan, jenis furnitur, dan sistem penyaringan udara yang dapat memengaruhi tingkat paparan mikroplastik. Memahami penyebaran mikroplastik di udara yang kita hirup di lingkungan sekitar merupakan langkah krusial untuk membangun perlindungan kesehatan jangka panjang.

Source link

Exit mobile version