Terdahulu, Aslina mengalirkan air mata. Dengan tangan gemetar dan mata berkilau, wanita paruh baya itu menceritakan bagaimana kehidupannya berubah. Hari ini, ia bekerja di Unit Layanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Cempedak Lobang, Sei Rampah, Serdang Bedagai—hanya beberapa langkah dari rumahnya.
“Terima kasih, Bapak Presiden, telah membantu kami dalam kehidupan sehari-hari kami. Kami berharap program ini dapat terus berlanjut selamanya,” kata Aslina, suaranya gemetar di antara ratapan terima kasihnya.
Pada hari Rabu (30 Juli), Aslina berdiri angkuh ketika tempat kerjanya dikunjungi oleh Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, dan beberapa pemimpin daerah lainnya.
Dahulu seorang ibu rumah tangga purna waktu tanpa pendapatan, suami Aslina bekerja sebagai buruh dengan gaji yang sederhana. Hidup minim dan tanpa harapan perubahan yang banyak. Tetapi sekarang, melalui keterlibatannya dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG), ia membantu menyediakan makanan sehat untuk anak-anak sekolah di komunitasnya.
Normawati berbagi pengalaman serupa. Dengan senyum cerah, dia menjelaskan betapa berarti kesempatan ini baginya.
“Alhamdulillah, sekarang saya memiliki penghasilan tambahan untuk mendukung suami saya. Dan pekerjaannya dekat dengan rumah,” katanya sambil menyesuaikan kerudungnya.
Dikenal dengan panggilan Norma, ia adalah ibu dari tiga anak. Dua di antaranya masih sekolah—satu di SMA dan lainnya di SD. Keduanya kini menerima makanan bergizi setiap hari melalui program MBG.
“Jadi anak-anak menerima makanan sehat, dan ibu mereka membantu menyiapkannya,” tambahnya dengan bangga.
Manfaat program ini tidak hanya terbatas pada para ibu rumah tangga. Shinta Ramadana, seorang wanita berusia 21 tahun yang telah menganggur selama beberapa bulan, juga bergabung dengan tim. Saat ini dia bekerja dalam persiapan makanan, memotong sayuran, memotong rempah-rempah, dan menyortir bahan—tugas-tugas yang dia lakukan dengan antusiasme yang besar.
“Saya biasanya bekerja dari jam 1 siang sampai selesai. Jika kami memasak di malam hari, kami mulai pada jam 10 malam. Saya terutama bertanggung jawab untuk pekerjaan persiapan,” jelas Shinta.
Aslina, Norma, dan Shinta mewakili hanya beberapa dari ribuan wanita yang kehidupannya telah berubah melalui Program MBG. Menurut data dari Badan Gizi Nasional (BGN), per 28 Mei 2025, total 93.572 individu telah dipekerjakan melalui inisiatif ini, bekerja di 2.378 unit SPPG di seluruh negeri.
Program MBG tidak hanya tentang menyediakan makanan bergizi—tetapi juga tentang pemberdayaan. Ia tentang dapur yang telah menjadi ruang harapan.