Perempuan seringkali akrab dengan gejala menstruasi yang bisa mulai dari perubahan kulit hingga fluktuasi suasana hati. Namun, kelelahan yang intens seringkali menjadi gejala yang paling mengganggu. Menurut studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology, 71 persen perempuan melaporkan mengalami kelelahan saat menstruasi. Rasa lelah ini disebabkan oleh aktivitas internal tubuh yang terjadi, seperti kontraksi rahim dan peluruhan lapisan rahim.
Faktor lain yang juga dapat memicu kelelahan saat menstruasi adalah fluktuasi hormon yang signifikan dalam tubuh, yang juga dapat menyebabkan gejala penyerta seperti kram, sakit kepala, atau gangguan tidur. Mengetahui penyebab kelelahan saat menstruasi dan gejala terkaitnya sangat penting, terutama jika kelelahan tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari. Konsultasi dengan tenaga medis disarankan jika rasa lelah ini terjadi secara konsisten setiap bulan dengan intensitas yang mengkhawatirkan.
Beberapa faktor penyebab kelelahan saat menstruasi meliputi dampak fisik dari gejala menstruasi, fluktuasi hormon, pendarahan menstruasi yang berat, gangguan pola tidur, dan kondisi medis lain yang lebih serius seperti endometriosis, fibroid, atau masalah tiroid. Jika kelelahan saat menstruasi disertai pendarahan yang sangat deras atau gejala anemia, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan yang tepat. Kesehatan mental juga perlu diperhatikan, terutama dalam kasus gejala Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD) yang memerlukan evaluasi lebih lanjut.