Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI), dan Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) baru-baru ini menyelenggarakan pelatihan bagi dokter keluarga untuk mendampingi pasien kanker payudara di Jakarta. Dokter keluarga dianggap sangat penting karena mereka sering menjadi orang pertama yang bertemu dengan pasien, mengetahui riwayat kesehatan dan emosional pasien. Pelatihan yang diadakan pada tanggal 25-26 Juli 2025 dihadiri oleh 40 dokter keluarga dari Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Pelatihan ini bertujuan untuk mengurangi keterlambatan dalam diagnosis kanker payudara dan mencakup aspek medis, psikologis, dan komunikasi.
Menurut Ketua Umum YKPI, Linda Agum Gumelar, dokter keluarga memiliki peran sentral dalam mengedukasi perilaku sehat, melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan klinis, berkomunikasi efektif dalam penyampaian diagnosis, serta memberi dukungan pasca-tindakan bedah atau terapi. Kerjasama menyeluruh antara tenaga medis juga penting dalam membangun ekosistem layanan kanker payudara yang lebih manusiawi. Prita Kemal, Founder & CEO London School of Public Relations (LSPR), menekankan pentingnya pengetahuan tentang kanker payudara bagi wanita.
Kanker payudara saat ini menjadi jenis kanker paling umum di Indonesia, dengan sekitar 68.858 kasus baru dan lebih dari 22.000 kematian setiap tahunnya. Sebanyak 70% pasien baru terdeteksi pada stadium lanjut, menekankan perlunya pendekatan deteksi dini melalui Sadari dan Sadarnis. Dengan pelatihan dan pendampingan yang tepat, diharapkan dapat meningkatkan peluang hidup pasien serta mengurangi biaya pengobatan secara signifikan. Pentingnya peran dokter keluarga dalam memberikan dukungan psikososial juga menjadi fokus dalam pelatihan ini untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang lebih holistik dan berdaya manusia di Indonesia.