Pentingnya Akses Kesehatan Anak untuk Kualitas Hidup Mereka

Untuk memastikan generasi cerdas dan berdaya saing, fondasi kesehatan serta tumbuh kembang anak sejak dini dianggap sangat penting. Undang-Undang Kesehatan RI menyatakan bahwa setiap individu berhak atas kesehatan sebagai bagian dari kesejahteraan. Namun, meskipun regulasinya kuat, akses ke layanan kesehatan yang memadai masih menjadi tantangan di lapangan, terutama dalam hal pemantauan kesehatan dan tumbuh kembang anak. Menurut Anggota IDAI, dr Hesti Lestari, akses kesehatan mencakup tiga dimensi utama yaitu aspek geografis, ekonomi, dan sosial.

Di Indonesia sendiri, jumlah Puskesmas saat ini belum mencapai standar WHO yang merekomendasikan minimal dua pusat kesehatan primer per 100.000 penduduk. Tantangan akses kesehatan juga disebabkan oleh faktor geografis, ekonomi, dan sosial. Terdapat juga hambatan internal masyarakat seperti keterbatasan pengetahuan tentang pentingnya pemantauan kesehatan secara berkala. Selain itu, faktor geografis dan sosial budaya juga mempengaruhi akses ke fasilitas kesehatan, terutama di wilayah 3T.

Keterbatasan akses ini memiliki dampak negatif yang signifikan terutama pada tumbuh kembang anak. Stunting merupakan salah satu dampak yang sering terjadi akibat keterbatasan akses kesehatan. Oleh karena itu, program seperti SDIDTK telah diluncurkan untuk mendeteksi dini masalah kesehatan pada anak dan balita. Peningkatan akses terhadap layanan kesehatan, pangan bergizi, dan pendidikan berkualitas bagi anak-anak menjadi kunci utama dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak secara optimal. Kolaborasi lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat dianggap penting untuk memastikan setiap anak mendapatkan akses kesehatan yang layak.

Source link

Exit mobile version