Stres merupakan salah satu faktor yang dapat berdampak pada kesehatan kulit wajah. Sekretaris Utama BKKBN, Budi Setiyono, menyatakan bahwa tekanan hidup yang dialami oleh masyarakat Indonesia bisa menyebabkan kulit kehilangan elastisitas, menjadi kering, mudah iritasi, dan terlihat kusam. Hal ini disebabkan oleh pelepasan hormon kortisol ketika seseorang mengalami stres, yang dapat memicu pembentukan radikal bebas di dalam tubuh.
Dokter spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika, dr I Gusti Nyoman Darmaputra, menjelaskan bahwa radikal bebas tersebut merupakan penyebab kerusakan struktur penting kulit seperti kolagen, elastin, dan lapisan pelindung kulit. Selain itu, radikal bebas juga dapat memperlambat proses regenerasi sel kulit dan memicu peradangan mikro, yang dapat memperparah jerawat dan gangguan kulit lainnya. Untuk menjaga kesehatan kulit di tengah tekanan hidup, dr Darma menyarankan untuk memperhatikan kesehatan mental, tidur cukup, dan meningkatkan asupan antioksidan.
Tindakan sederhana seperti menggunakan pelembap setiap hari, mengaplikasikan tabir surya, dan melakukan eksfoliasi secara rutin dapat membantu menjaga kulit tetap sehat dan mencegah kerusakan akibat stres. Meskipun demikian, perawatan kulit tidak harus mahal, yang terpenting adalah konsistensi dalam menjalani perawatan dasar yang benar. Dengan menjaga keseimbangan nutrisi dan melakukan perawatan kulit yang tepat, kulit dapat tetap sehat dan glowing meskipun dalam kondisi tekanan hidup.