Rancang Ulang Spekulum Vaginal: Inovasi Untuk Kenyamanan Pasien

Spekulum vaginal adalah alat penting dalam pemeriksaan ginekologis dan telah digunakan selama puluhan tahun di seluruh dunia. Namun, penggunaan alat medis ini sering dianggap tidak nyaman dan menimbulkan ketakutan bagi pasien perempuan. Untuk mengatasi masalah ini, dua insinyur perempuan dari Universitas Delft, Belanda, yaitu Tamara Hoveling dan Ariadna Izcara Gual sedang merancang ulang spekulum vaginal agar lebih nyaman dan tidak menakutkan bagi pasien.

Tamara Hoveling, seorang kandidat PhD dalam desain industri medis, menyadari bahwa sejarah spekulum vaginal memiliki cerita gelap. Salah satu model spekulum pertama dikembangkan sekitar 180 tahun lalu dan diuji coba pada perempuan budak tanpa izin. Hal ini memotivasi Hoveling dan Izcara Gual untuk menyempurnakan desain spekulum agar lebih ramah tubuh dan tidak menyakitkan bagi perempuan.

Spekulum Cusco, model spekulum yang paling umum digunakan saat ini, sering menimbulkan rasa tidak nyaman dan sakit pada pasien karena desainnya yang kurang ergonomis. Oleh karena itu, Hoveling dan Izcara Gual mencari inspirasi dari bentuk organ reproduksi perempuan, seperti bunga yang terbuka. Mereka berusaha menciptakan desain spekulum yang lebih ramah tubuh, dengan harapan dapat meningkatkan pengalaman pemeriksaan ginekologis bagi pasien perempuan.

Dengan semangat untuk menghadirkan inovasi dalam dunia medis, kedua insinyur perempuan ini terus bekerja keras untuk merancang ulang spekulum vaginal agar lebih nyaman, aman, dan tidak menakutkan bagi pasien. Melalui pendekatan desain industri medis, mereka berharap dapat memberikan pengalaman yang lebih baik bagi perempuan yang menjalani pemeriksaan ginekologis.

Source link