Konser musik, suara kendaraan, dan speaker dengan volume tinggi, seperti sound horeg, dapat berisiko menyebabkan dampak negatif pada pendengaran seseorang. Menurut dr. Luthfi Ari Wibowo, Sp.THT-KL, dokter spesialis telinga hidung tenggorokan dari Universitas Indonesia, langkah penting untuk mengurangi dampak negatif dari paparan suara keras harus diambil dengan cepat. Respons cepat sangat diperlukan terutama bagi kelompok rentan seperti lansia dan bayi. Menggunakan earplug atau menutup telinga dengan jari bisa menjadi langkah sederhana yang efektif untuk mengurangi intensitas suara yang masuk ke telinga, terutama ketika terpapar suara sangat keras dari speaker sound horeg yang bisa merusak sel-sel rambut halus di koklea.
Paparan suara yang sangat keras dapat menyebabkan trauma akustik akut, seperti telinga berdenging (tinitus), nyeri, hingga pengurangan pendengaran mendadak. Hal ini bisa bersifat permanen terutama jika terjadi tanpa pelindung telinga. Selain langkah darurat, ada langkah pencegahan penting yang bisa dilakukan untuk menghindari kerusakan pendengaran lebih lanjut, seperti menjauhkan diri dari sumber suara keras dan mengurangi intensitas suara dengan menjaga jarak satu sampai dua meter.
Terutama bagi bayi dan anak-anak, perhatian khusus harus diberikan. Hindari paparan suara tinggi dan jauhkan bayi dari area bising. Di samping itu, bagi seseorang yang merasakan gejala seperti telinga berdenging, rasa penuh, atau pengurangan pendengaran setelah terpapar sound horeg, segera konsultasikan ke dokter THT. Jika terjadi paparan suara keras secara terus-menerus, tanda jangka panjang seperti telinga berdenging secara terus-menerus, kesulitan memahami percakapan, atau gangguan keseimbangan dapat muncul dan perlu diwaspadai.
Dampak dari paparan suara keras bersifat progresif dan tidak dapat dikembalikan karena sel rambut koklea tidak dapat beregenerasi sendiri. Oleh karena itu, penting untuk mengambil tindakan pencegahan dan perhatian khusus terhadap paparan suara keras guna menjaga kesehatan pendengaran dengan baik.
