Kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT membuka peluang baru dalam sektor kesehatan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan tips bagi masyarakat yang ingin menggunakan ChatGPT untuk pemeriksaan kesehatan pribadi. Meskipun AI membantu dalam mengetahui gejala atau meningkatkan kewaspadaan, tetap penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis. Langkah selanjutnya biasanya dilanjutkan dengan konsultasi dokter setelah menggunakan AI. Masyarakat telah menunjukkan kemajuan dalam peduli terhadap kesehatan dengan mencari informasi, gejala, dan penanganan penyakit. Setiaji menyarankan untuk membandingkan informasi ChatGPT secara cermat dan menggunakan informasi sebagai referensi. Apabila informasi dari ChatGPT dan dokter memiliki kesamaan, masyarakat dapat memantau kesehatan lebih lanjut. Basis data ChatGPT sebagian besar berasal dari luar negeri, sehingga kehati-hatian dalam penggunaan informasi diperlukan. Disarankan untuk mencari informasi dari Sahabat AI yang basis datanya ada di Indonesia. Meskipun AI membantu dalam mendeteksi penyakit, sensitivitas dan akurasi informasi masih minim. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter tetap penting untuk memastikan kesehatan masyarakat terjaga dengan informasi yang akurat.
Kiat Kesehatan ChatGPT: Hal Penting yang Perlu Diperhatikan

Read Also
Recommendation for You
Merawat orang yang terkena demensia merupakan tugas yang tidak mudah dan membutuhkan ketabahan. Itulah yang…
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah dijalankan pemerintah….
Kementerian Kesehatan terus berupaya menanggulangi kasus tuberkulosis (TBC) di Indonesia. Program pemeriksaan kesehatan gratis dan…
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan penggunaan ponsel semakin meningkat, yang kemudian berdampak pada peningkatan kasus sakit…