Musik memiliki kekuatan luar biasa dalam membentuk dan merangsang perkembangan otak anak. Menurut psikolog Brigitta Shanny, musik bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai stimulus sensorik yang penting dalam pengembangan anak. Musik memberikan stimulasi komprehensif pada berbagai area kognitif anak, seperti lobus temporal, lobus frontal, dan cerebelum. Ini membantu meningkatkan kemampuan anak dalam berbicara, memahami, berpikir, dan bergerak.
Selain itu, musik juga berkontribusi pada perkembangan bahasa anak, yang penting untuk keterampilan membaca di masa depan. Musik membantu memperkuat keterampilan fonologis, kosakata, dan fondasi bahasa anak. Selain dari aspek kognitif, musik juga berperan dalam ranah emosional dan motorik anak. Musik membantu anak mengekspresikan emosi, menenangkan sistem saraf, dan mengembangkan koordinasi motorik.
Meskipun begitu, orang tua perlu berhati-hati terhadap paparan musik yang tidak sesuai dengan usia anak. Paparan ini dapat berdampak negatif pada perkembangan neurologis, emosional, dan sosial anak karena otak anak belum mampu menyaring isi konten dengan baik. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting dalam memberikan batasan, mendidik, dan membekali anak dengan kemampuan literasi media. Sehingga, musik tetap dapat menjadi alat yang kuat untuk perkembangan positif anak, tanpa menjadi sumber pengaruh negatif.
